« »

Sabtu, 08 Oktober 2011

Downgrade Asing, IHSG Terkoreksi


Akhir pekan, IHSG gagal mempertahankan posisi di zona hijau. Membaiknya bursa regional dan penguatan saham ASII, tidak mampu menahan aksi ambil untung investor.  
Pada perdagangan Jumat (7/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684, dengan intraday terendah di 3.418,13 dan tertinggi di 3.526,80. Demikian pula indeks saham unggulam LQ 45 yang turun 3,398 poin (0,57%) ke level 600,231.
Indeks di awal perdagangan menguat, dengan dibuka naik 1,06% ke level 3.479,76. Setelah menyentuh level tertinggi di 3.526, indeks mulai tertekan hingga pada sesi pertama bertengger di angka 3.508 dan akhirnya ditutup negatif di level 3.425.
Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, koreksi bursa akhir pekan ini disebabkan adanya downgrade salah satu sekuritas asing, yang menilai IHSG terlalu mahal. Namun, ia melihat hal ini masih wajar, karena ketika semua bursa regional turun, IHSG masih bertahan di zona positif. “Kalau IHSG mahal, dalam hal P/E nya, ya memang wajar,” katanya.
Namun, posisi net buy asing yang terus meningkat hingga ke Rp381 miliar sore ini, membuatnya curiga.
Pasalnya, dengan posisi jangka pendek asing yang relatif masih minim, hanya di bawah 5 triliun, jauh dari level tertinginya di 18 triliun, asing ada kemungkinan melakukan downgrade karena tidak punya barang. “Mereka mau belanja, makanya downgrade dulu, biar kita jualan, mereka yang nampung,” paparnya.
Apalagi sore ini, bursa Asia menguat ditopang optimisme kondisi Eropa, yakni pernyataan Bank Sentral Eropa yang akan terus melakukan pembelian obligasi dan memberikan pinjaman dengan tenor panjang untuk merekapitalisasi bank-bank di Eropa.
Indeks Nikkei 225 terpantau menguat 83,60 poin (0,98%) ke level 8.605,62, indeks Hang Seng naik 534,73 poin (3,11%) ke level 17.707,01, indeks Straits Times naik 44,84 poin (1,72%) ke level 2.647,96 dan indeks Kospi di Korsel naik 49,45 poin (2,89%) ke level 1.759,77.
Bursa AS juga semalam melanjutkan reli dalam 3 hari, terakhir seiring rilis data initial jobless claims yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Demikian juga harga komoditas dunia yang turut melanjutkan reli dengan naik 3,6% ke level US$82.6/barel.
Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,167 miliar lembar saham, senilai Rp 4,557 triliun dan frekuensi 150.026 kali. Sebanyak 72 saham naik, sisanya 155 saham turun, dan 75 saham stagnan.
Koreksi indeks terjadi, di tengah aliran dana asing yang masuk. Asing mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp381 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,785 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,404 triliun.
Beberapa emiten yang melemah antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.650 ke Rp 8.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 37.600, Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 6.900, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 17.100.                                               
Penguatan saham Astra Internasional (ASII) yang naik Rp 2.550 ke Rp 63.250 tidak mampu menghalangi koreksi bursa. Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat adalah Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.100 ke Rp 12.500, Bank Mega (MEGA) naik Rp 500 ke Rp 3.500, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 475 ke Rp 2.600. [mdr]INILAH.COM

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons