BUSINESS PLAN

BUSINESS PLAN “ USAHA ANEKA TEPUNG ALITA SARI “

Nama Bisnis   : USAHA ANEKA TEPUNG “ ALITA SARI “
Jenis Bisnis     : Industri rumah tangga dan usaha dagang
Produk Bisnis : Tepung beras ,tepung ketan, tepung terigu, tepung sagu, tepung tapioka, tepung jagung, tepung gula dan aneka rempah- rempah lainnya.
Kota Bisnis     : Padang Panjang
Motto : “ Tepung Alita Sari, Rajanya Tepung Pilihan “

1. RINGKASAN EKSEKUTIF
Usaha tepung Alita Sari bergerak di bidang industri rumah tangga dan dagang. Bisnis ini beranjak dari tingginya kebutuhan pasar akan keberadaan tepung. Bisa kita lihat , krisis kekurangan stock tepung beras di ranah minang, walaupun hidup di negeri yang kaya beras. Suatu hal yang aneh, di satu sisi pemerintah berusaha meningkatkan pendapatan, tapi di lain hal kita sibuk menjadi konsumen yang berdiam diri. Usaha ini tidak hanya mengubah beras menjadi tepung, tapi memberi lapangan kerja baru bagi muda-mudi minang. Satu usaha tepung beras , bisa menyerap puluhan karyawan.
Usaha ini sejalan dengan , meningkatnya kebutuhan Usaha Kecil dan Menengah dalam bidang kuliner tradisional, misalnya : usaha keripik, usaha gorengan, restoran, sate, cendol dll. Usaha ini bisa jadi mitra andalan dengan “ low cost “ tentunya, kita bisa menghemat uang akomodasi dan kualitas terjamin.
Usaha utama kami adalah memproduksi dan menjual tepung beras hasil olahan sendiri , dan usaha sampingan kami adalah : menjual aneka tepung lainnya ( Tepung terigu, tepung tapioka, tepung jagung, tepung sagu,tepung gula), menyediakan bumbu-bumbu rempah tradisional, menyediakan jasa pengilingan. Rencana ini semata untuk memuaskan konsumen kami.
Dalam usaha primer tersebut, kami akan membuat 2 bentuk kemasan : kemasan plastik (500 gram ) dan kemasan karung ( 20 kg ). Kemasan plastik untuk konsumen harian dan kemasan karung untuk usaha kecil dan menengah. Dan memproduksi dua jenis tepung yaitu tepung beras murni dan tepung ketan dari sumatera barat. Jenis produk usaha ini juga 2 jenis : tepung basah dan tepung kering.
Pada usaha sampingan, kami akan berusaha untuk menjadi agen distributor tepung terigu Bogasari, memproduksi tepung gula secara higienis, bekerja sama dengan tepung tapioka dari Batu Sangkar, membeli tepung sagu dan Jagung dari Medan, menjadi mitra setia dari toko rempah-rempah “ ABADI- Padang Panjang “.
Langkah awal usaha ini, kami berencana membuat rumah produksi di daerah Padang Panjang. Alasannya adalah kota Padang Panjang sangat strategis dan kaya akan makanan tradisional. Untuk melancarkan aktivitas penjualan, maka akan membuka cabang di setiap pasar tradisonal Padang Panjang, Batu Sangkar, Bukittinggi, Padang , Solok dan Payakumbuh.
2. ANALISIS PASAR
Bicara tentang pasar di Sumatera Barat , masyarakat belum mengemas usaha ini dengan baik. Alhasil, usaha ini sebatas jasa pengilingan. Rencana bisnis yang kami utarakan ini prospeknya menjanjikan, karena kebutuhan tepung beras makin hari makin meningkat. Orang lain bereksperimen untuk membuka makanan tradisional, kami merintis untuk menyediakan bahan baku.
Kita semua tahu pemimpin pasar tepung beras saat ini “ Rose Brand “, tapi kami mencoba memulai usaha di relung pasar yang ada. Beroperasi dalam skala sedang menuju tujuan besar : pemimpin di daerah sumatera.
Kebutuhan akan tepung akan meningkat setiap tahun, seiring dengan menjamurnya usaha kuliner dan makanan tradisional khas minang. Dengan memakai beras lokal , kami yakin kualitas tepung kami melebihi tepung sebelumnya. Usaha kami, bisa menjadi mitra andalan pengusaha UMKM. Keberadaan usaha kami yang dekat dengan pasar atau konsumen membuat harga yang kami tawarkan lebih rendah.
Bukan itu saja pergerakan kami, tepung beras tak akan berarti tanpa adanya tepung lain dan bumbu rempah –rempah lainnya. Maka dari itu , kelebihan usaha ini adalah menjual aneka tepung pendukung ( tepung tapioka, tepung terigu, tepung jagung ) , memproduksi tepung gula dan rempah-rempah yang berkulitas tinggi. Kami yakin usaha akan bergerak sangat cepat dengan fitur pendukung yang kami berikan.
3. RENCANA PEMASARAN
Dalam hal pemasaran, kami mencoba membuka usaha tepung kreatif yang dekat dengan kantong mitra kami. Sebagai pemain baru , kami akan menerapkan strategi biaya rendah yaitu Rp. 6.000 / kemasan ukuran 500 gram. Dan akan menerapkan sistem konsinyasi di pasar-pasar tradisonal.
Dalam membangun mitra dengan usaha kecil dan menengah, kami menyediakan armada pick up untuk antar barang “ door to door “ bagi pelanggan lokal secara free. Serta harga yang sedikit lebih rendah dari penjualan regular. Target utama kami adalah usaha sate, usaha keripik, restoran dan usaha makanan tradisonal lainnya.
Kami akan selalu meyakinkan pelanggan bahwa beras yang kami gunakan beras berkualitas dari minang dan memakai air yang jernih tentunya dengan promosi di radio dan koran lokal. Untuk bulan ramadhan, kami akan memberikan diskon khusus bagi pelanggan dan membuka jasa pengilingan tepung di usaha cabang dengan tarif Rp. 2.000/ kilogram, karena usaha sangat laris manis ketika bulan puasa seiring banyaknya usaha cendol dan meningkatnya aneka ragam makanan untuk buka puasa maupun lebaran.
Bagi ibu-ibu rumah tangga, kami akan memberikan resep-resep makanan yang berasal dari tepung beras di setiap bungkus plastik, sebagai media promosi berjalan. Agar produk kami berjalan dengan cepat kami memakai logo di bawah ini :
Harapan besar kami dapat diilustrasikan dalam logo , sehingga motto “ Tepung Alita Sari , Rajanya Tepung Pilihan “, dapat memuaskan para pelanggan di setiap masakan mereka. Menjadi mitra UMKM , distributor, dan pedagang lain yang selalu menjunjung kejujuran dan loyalitas.
Usaha ini , akan kami awali di daerah Padang Panjang. Tempat industri kecil di daerah antara Padang Panjang- Bukittinggi, sekaligus gudang persediaan. Agar lebih terjangkau dengan konsumen akan membuka usaha cabang di Pasar Tradisional-Inpres Padang Panjang secara eceran. Perlahan tapi pasti, akan bergerak di setiap pasat tradisional di Sumatera Barat.
Tidak tertutup kemungkinan usaha tepung beras Alita Sari akan beroperasi sesuai pesanan dari pihak costumer. Ini wujud pemasaran yang kami lakukan, untuk meningkatkan value konsumen. Untuk memperkuat posisi persaingan, usaha ini mempertahankan citra produk dengan kualitas yang sangat tinggi dan layak dikonsumsi.
4. RENCANA PRODUKSI DAN OPERASI
Untuk rencana awal kami akan membuka pabrik / rumah produksi yang dekat dengan bahan baku di daerah Padang Panjang. Bahan baku yang kami pakai adalah beras asli sumatera barat ( beras solok, beras seganggam , beras sokan dll ). Untuk produk tepung beras kami memproduksi tepung beras basah dan tepung beras kering. Sketsa umum tentang Packaging tepung beras kering :
Usaha utama kami adalah produksi tepung beras pilihan. Agar operasi produk dapat berjalan tepung , kami menggunakkan mesin penggiling tepung dengan tenaga bensin solar, proses pembuatan tepung kering masih secara tradisonal (menggunakkan sinar matahari ) agar tepung bisa tahan lama. Sumber daya air yang kami gunakan itu terjamin kejernihan dan kebersihannya, sehingga tepung beras yang dihasilkan berkualitas tinggi.
Secara reguler kami akan berproduksi 1.000 kg per minggu untuk jenis tepung kering. Untuk tepung basah secara harian di pasar tradisional Padang Panjang , 100 kg per hari. Dengan harapan, produksi ini akan meningkat setiap saat, sehingga biaya tetap pembelian mesin dapat kembali dalam jangka 1.5 tahun. Produksi Utama tepung kering di tempatkan di Usaha Pusat, dari perendaman sampai packaging. Awal usaha ini,akan memakai 2 mesin penggilling.
Produk tepung basah dan kering akan berbeda penggunaannya untuk jenis makanan tertentu , misalnya : tepung basah , biasanya di pakai untuk bubur dan cendol. tepung kering , untuk : keripik, sate dll. Tapi, pada akhirnya tergantung pilihan konsumen. Keunggulan tepung kering adalah : dapat bertahan lebih lama dan dapat disimpan pelanggan di rumah. Walaupun proses produksi sedikit lebih rumit dan butuh biaya lagi.
Biasanya beras yang digiling akan menyusut bila berproduksi untuk tepung kering, karena mengalami 2 kali proses penggilingan. Kualitas tepung beras kering lebih bagus dari tepung basah. Aktivitas ini akan diperlakukan sama untuk tepung beras ketan. Untuk tepung jenis lainnya (contoh : tepung terigu) , usaha kami hanya sebagai agen dan pihak penjual.
Packaging di lakukan di industri pusat , kemasan 20 kg dengan karung kecil dan kemasan 500 gram ( plastik transparan) dalam setiap kardus @20 unit. Produk yang telah diproduksi akan di jual di usaha pusat dan cabang , dengan rincian :
o Produk tepung kering dengan ukuran plastik 500 gram :
Produk jenis ini akan didistribusikan dalam bentuk kardus isi 20 unit( Bruto 10 kg ). Usaha pusat akan menjual secara grosiran dengan harga dasar Rp 5.500/ unit ke usaha cabang di pasar tradisional dan sistem konsinyasi di kedai/ kios pedagang lain. Penjualan secara eceran adalah Rp 6.000/ unit.
o Produk tepung kering dengan ukuran karung 20 kilogram:
Produk ini dikhususkan kepada UKM dan penjualan secara grosiran. Target utama ini adalah menjadi mitra setia dalam usaha kuliner .
5. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Usaha ini berbentuk perseorangan yang berbasis industri rumah tangga . Memiliki satu pusat produksi utama dan beberapa cabang produksi tahap 1 dan penjualan yang tersebar di beberapa daerah.
Sebenarnya, usaha ini bersifat kekeluargaan. Mungkin saja anggota produksi dari tetangga sekitar industri. Divisi Produksi hanya memproduksi tepung beras, dan saling berkoordinasi dengan pihak penjualan.
Sama dengan usaha lainnya, usaha tepung Alita Sari berorientasi laba. Return yang akan kami dapatkan sangatlah menjanjikan, walaupun resiko itu selalu ada. Namanya saja usaha tepung, pasti akan bergelimangan tepung yang berwarna putih setiap hari.
Struktur organisasi kami sangatlah fleksibel, untuk usaha cabang kami akan menerapkan “ profit center “, artinya ukuran kinerja usaha cabang dapat dilihat dari laba tiap periode.
Struktur secara umum dibagi atas unit fungsional, tapi dalam 1 divisi dibagi berdasarkan aktivitas. Dalam divisi produksi, terjadi pemisahan tugas antara : aktivitas pembelian beras, aktivitas pengilingan tahap 1, aktivitas penjemuran ,aktivitas pengilinggan tahap 2 dan aktivitas packaging.
Dalam divisi penjualan, keputusan penjualan bisa bersifat desentralisasi. Artinya, usaha cabang bebas menjual dan memesan ulang produk. Usaha pusat berfokus untuk peningkatan produksi dan usaha cabang berfokus meningkatkan penjualan. Hal yang terkait tentang disrtibusi dan akomodasi produk merupakan wewenang usaha pusat.
Setiap aliran kas masuk dan kas keluar harus dilaporkan setiap minggu ke divisi keuangan. Upah pegawai dibayar secara mingguan . Divisi keuangan mengatur keuangan dan bahan baku yang kan digunakan.
Sistem Konsinyasi yang diterapkan untuk penjualan ke pihak lain akan tetap dijalankan , jika kios tersebut mampu menjual mencapai target yang telah ditentukan. Pihak agen ini akan mendapat bagian laba 5 % dari setiap laba. Kedudukan mereka hanya sebagai instansi eksternal.
Dalam hal pengadaan mesin pengilingan di usaha cabang, yang berhak memutuskan keberadaan mesin tersebut hanya usaha pusat. Proses jasa pengilingan akan dilakukan setiap kupon di usaha cabang. Artinya satu kupon, untuk satu konsumen, dan untuk satu pembayaran jasa, ini bentuk internal control usaha tepung.
Struktur awal usaha ini masih 3 divisi, rencana manajemen dalam jangka 5 tahun kedepan adalah menambah divisi SDM, LITBANG dan teknologi produksi.
Sesuai dengan rencana awal, seluruh karyawan terkait yang ada usaha ini hanyalah orang-orang berdarah minang. Ini salah satu bentuk usaha mengurangi tingkat penggangguran.

6. ANALISIS KEUANGAN
Berikut ini kami sajikan analisis keuangan :
Modal yang dibutuhkan :
1 unit bangunan/ rumah produksi
2 unit mesin pengilingan tepung
1 unit mobil pick up
1 kedai untuk penjualan dll.
Tapi ,untuk permulaan usaha, dengan modal 1 unit mesin pengilingan usaha ini akan tetap ada. Masalah tempat produksi, kami bisa memakai rumah kami sendiri untuk merintis usaha. Menurut harga pasar yang ada, harga mesin pengilingan beras adalah Rp 3.500.000 .
Dalam hal mesin penggilingan, tenaga yang dipakai adalah tenaga solar. Menurut analisis pasar yang ada 1 liter bensin dapat memproduksi 50-70 kg. Pemakaian solar ini dapat mengurangi ketergantungan bisnis terhadap listrik. Ketika usaha ini telah berjalan, kami akan berusaha untuk mengkombinasikan jenis mesin yang ada ( memakai tenaga listrik), agar produksi optimum dapat dicapai.
Titik BEP usaha ini adalah sebesar biaya bahan baku dan pengilingan. Dengan harga beras Rp. 8.000/ kg dan biaya overhead Rp. 1.500, berarti titik pulang pokok produk beras adalah Rp. 9.500. Harga ini akan selalu berubah sesuai harga bahan baku ( beras ). Secara rinci , biaya produksi :
Kemasan dalam 1unit karung kecil isi 20 kg

Penjualan ( 20 kg @ Rp. 10.000 )…………………………………… Rp.200.000
Biaya produksi:
Beras ( 20 kg @ Rp. 8.000 )……………… Rp. 160.000
Biaya overhead (bensin, packaging)……. Rp 10.000 Rp. 170.000
Laba kotor per karung isi 20 kg…………………………………… Rp. 30.000

Dapat dilihat data keuangan di atas, laba kotor 1 karung tepung beras kering isi 20 kg adalah Rp. 30.000. Rata rata pendapatan per bulan , dengan asumsi produksi 1000 kg / minggu adalah :

Produksi tepung kering 1 Bulan ( 4 minggu @ 1000 ) = 4.000 Kg
Produksi dalam ukuran karung ( 4000 kg/ 20 karung ) = 200 karung
Pendapatan kotor per bulan 200 karung X Rp.30.000 = Rp. 6.000.000

Untuk harga tepung lain, kami akan bersedia untuk menjual lebih murah dari usaha dagang lainnya. Hal itu mungkin saja kami capai , dengan pembelian dalam partai besar.
Dalam usaha rempah, kami akan membeli bahan baku saja ( merica, buah pala, cengkeh, ketumbar, dll ) dan memproduksi dalam bentuk unit terpisah dengan mesin pengilinggan tersendiri. Untuk jenis bumbu atau rempah lainnya yang sulit diolah, maka kami bersedia menerima barang konsinyasi dari usaha terkait lainnya.
Dalam hal pembiayaan modal, usaha kami akan tetap dibiayai secara internal dan eksternal. Modal awal yang ada adalah
 Kas awal usaha Rp 10.000.000,-
 2 Mesin pengilingan @ Rp 3.500.000 Rp 7.000.000,-
 1 unit mobil pick up
 Rumah produksi, ( dalam langkah awal masih memakai rumah sendiri.
Pembiayaan secara eksternal , akan kami usahakan dari karib kerabat serta pinjaman kredit lunak dari Bank BNI. Dengan harapan pinjaman itu dapat bibayar kembali pada tahun ketiga. Pinjaman dengan interval 20 juta s/d 50 juta itu akan dipakai dalam :
 Usaha packaging produk tepung beras kering
 Pembelian bahan baku ( tepung beras murni, ketan, gula)
 Penyewaan 1 unit kios di pasar inpres
Paling rendah , untuk modal start up adalah Rp. 2.000.000 dan 1 unit mesin pengilingan. Biaya operasional yang ada dalam usaha binis :
1) Biaya produksi ( bensin solar )
2) Biaya tagihan air ( untuk proses perendaman beras )
3) Biaya transportasi
4) Biaya Packaging
5) Biaya sewa usaha cabang
6) Biaya depresiasi
7) Biaya iklan
8) Biaya Gaji
Dalam kegiatan pagkaging, usaha ini hanya memesan ke pihak tertentu. Kegiatan packaging dilakukan di pabrik sendiri dan dilakukan secara manual.

7. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan kami atas usaha ini adalah :
1) Prospek usaha aneka tepung ini sangat cerah, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan Usaha kecil dan menengah di sumatera barat.
2) Usaha aneka tepung akan menjadi usaha produksi dan distributor aneka tepung untuk pertama kalinya di Sumatera Barat.
3) Dengan komitmen yang penuh, merk dagang Alita Sari akan menjadi alternatif pilihan usaha bisnis yang bergerak di bidang bahan baku industri makanan.
4) Tepung beras yang dihasilkan bebas bahan pengawet, memakai air yang jernih serta beras lokal Sumatera Barat yang kualitasnya terjamin.

Rekomendasi kami atas jenis usaha aneka tepung ini adalah :
a. Pemerintah Daerah Sumatera Barat agar dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap usaha ini, karena usaha ini yang bergerak di jenis padat karya dapat berkonstribusi untuk mengurangi pegawai. Bantuan yang diberikan mungkin dalam bantuan modal dan pemakaian dana bergulir.
b. Bagi pemuda-pemudi minang agar dapat bergabung dengan usaha ini, tamatan SMK dapat bekerja usaha “ produksi tepung “ ini.
c. Diharapkan usaha ini nantinya, dapat memakai teknologi yang lebih canggih dalam teknologi pengillingan beras dan penjualan secara E – Commerce.
d. Agar usaha ini dapat tumbuh dengan baik, sangat diharapkan adanya pinjaman kredit lunak dari perbankan.